Minggu, 13 Maret 2016

CINTA BERSAMA ALLAH EPS 2

CINTA BERSAMA ALLAH
2

            Aku kemudian turun dari mini bus dan beranjak pergi. Langkah kaki ku sengaja aku percepat, aku sangat malu memandang Bang Hasan selekat itu. Setelah lebih jauh aku berjalan darinya, aku mulai memperlambat langkah ku, dan berjalan seperti semestinya. Aku melewati koridor kampus dan memasuki kelas ku. Hari ini adalah mata kuliah Mr. Thomas, aku memperhatikan dosen ku hingga aku melupakan kejadian tadi pagi.

            Selepas mengikuti mata kuliah hari ini lapar menggelitik perutku, sudah saatnya perut kecil ini memperoleh makanan yang bergizi. Aku memang terbiasa sendiri, bukan karena tidak ada yang mau berteman denganku, memang biasanya aku dan teman kost ku jarang bertemu di kampus entah jam mata kuliah kami tidak pernah klop, atau mungkin mereka memiliki tugas masing-masing. Beginilah jadinya, aku hanya pergi ke warung makan sendiri, dan menghabiskan butir-butir nasi itu sendiri.
“Bi, nasina, sabungkus nya?"
“oh iya neng,"
Aku menanti makan siangku sambil membaca buku “Udah, Putusin Aja!” yang di tulis oleh Ust. Felix Siauw, Buku islami yang bacaannya dibungkus dengan celoteh humor dari sang penulis. Tiba-tiba ada orang yang duduk di depan ku.
“Assalamualaikum.” Sapa suara yang tak asing lagi ku dengar.
“Waalaikumsalam.” Jawabku
Aku menoleh dan ternyata lagi-lagi Bang Hasan, Jantungku kembali berdegup, apa mungkin dia menguntit ku, Astagfirullah, mengapa jadi su’udzon.
“Makan siang, dik?” Tanyanya.
“Iya bang, Abang juga ?” Tanya ku sambil melempar senyum tipisku.
“Iya sama, gimana mata kuliah hari ini ? Ada keluhan lagi ga ?” Tanyanya santun.
“Alhamdulillah bang, hari ini Aira semangat banget, nanti juga mau ke perpus dulu mau cari buku referensi, abang sendiri gimana ?” celetukku.
“Wah, ana selalu semangat dong mencari ridha Allah.” Sahutnya penuh senyum.
Kami melanjutkan obrolan, aku menunduk sepanjang kami mengobrol.

            Adzan Zuhur berkumandang, aku menyegerakan Shalat ku di masjid terdekat. Aku membasuhkan wudhuku dan mengadap pada Sang Pemilik Nyawaku. Lega rasanya mencurahkan seluruh isi hati pada-Nya. Aku melangkah dengan ringan menuju perpustakaan. Tiba-tiba telfon dari saku ku berdering, aku menepi di dekat pohon rindang dan mengangkat telfonnya.
“Assalamualaikum Aira” Sapa suara lembut yang terdengar hangat di telinga ku.
“Waalaikumsalam, Ummiii” sahutku kegirangan.
“Apa kabar nak? Gimana kuliah mu? Lancar nak ?”
“Alhamdulillah mi, lancar, Ummi sehat ? Abi sehat juga mi ?” Celotehku.
Aku menumpahkan rindu ku pada Ummi, aku bercerita, bersenda gurau, ingin rasanya memeluk Ummi. Semoga Ummi dan Abi selalu dalam lindungan Allah.
“Yasudah, Ummi tutup ya telfonnya, hati-hati ya nak, puasa senin kamis mu jaga, sholat dhuha mu jangan ditinggal, tahajudmu jangan sampai lupa, sholat 5 waktu jangan bolong,ya? ngaji terus ya nak, Abi titip salam, Assalamualaikum.” Nasihat ummi ku mengakhiri percakapan kami.
“Waalaikumsalam.” Gumamku.

            Hari ini tugasku tidak begitu padat dan bisa aku selesaikan di tempat kost ku. Aku menanti di halte bus. Lagi-lagi aku dikejutkan oleh seseorang namun kali ini ia adalah wanita.
“Assalamualaikum Ukhti.” Kejutnya.
“Waalaikumssalam, Masya Allah Halimah, aku kaget tau.” Jawabku sebal.
“Hihi, maaf ra, sendirian aja nih, tumben pulang agak siang” celotehnya.
“Iyaa nih lagi, Alhamdulillah lagi ga di pojokin sama tugas” Sahutku.
Kemudian bus pun datang dan kami langsung naik. Diperjalanan aku mengobrol dengan Halimah, Dialah teman kost ku yang jarang aku jumpa, maklum saja Halimah mengambil jurusan Management sedangkan aku mengambil pendidikan Matematika.
“Aira, kamu kenal Kak Hasan Abdullah ga ? Kakak tingkat yang jurusannya sama kayak kamu” Kejut Halimah.
“Oalah iya aku kenal, ciee kamu suka bang Hasan toh” Ledek ku.
“Halah, bisa aja Ra, hehe” Sahutnya malu.
“Haduh haduh, merah gitu wajah kamu Mah, mau aku salamin gak nih ?” Ledek ku dan semakin membuat Halimah memerah wajahnya.
“Eh, jangan Ra, malu tau, hehe” Sahutnya.
Aku dan Halimah hanya bercanda sampai akhirnya kami tiba di halte dekat kampus.

            Aku membuka kamar kost ku, keadaannya masih sama saat aku meninggalkannya tadi pagi. Aku membenahi diri dan mengambil note ku dan mulai merangkum untuk bahan presentasi besok. Aku merangkum sembari mendengar murotal Al-Quran dari HP ku. Aku terjun kedalam Syahdunya Kalimat Allah, tak terasa menit menit mengikis waktu ku, Adzan Ashar kini memanggilku, Aku bangkit dan beranjak mengambil wudhu ku.
“Assalamualaikum, Aira” teriak seseorang dari balik pintu.
“Waalaikumsalam, ada apa Mah, tumben kesini?” Tanyaku.
“Hehe, maaf, nggak, aku mau Tanya aja sama kamu, dari tadi kan aku mikir omongan kamu itu loh yang di bus.” gumam Halimah samar samar.
“Yang mana ya Mah, Aku lupa tuh hehe” Sahutku.
“Di dalem aja ra ngobrolnya, ga enak aku jelasinnya hehe” Sahut Halimah yang semakin membuat aku bingung.
Kami masuk ke kamar, Halimah langsung saja menyambar kasur ku dan mencari posisi wenak dan aku mengikuti.
“Nah, ada apa mah ?” Celetuk ku memulai pembicaraan.
“Anu, itu loh ra, yang tadi di bus, Kak Hasan itu loh” Sahut Halimah malu-malu.
“Ya Allah, Halimah, kirain kenapa” Sahutku.

“Anu, ituloh, kan katanya kamu kenal kan sama kak Hasan, nah aku mau, anu, mau minta nomor telefonnya” Jelas Halimah ragu-ragu.
“Oalaahh, hehe, maaf ya, aku ga punya tuh nomer beliau, kami baru kenal dan hanya sekedar salng menyapa saja’ Jelasku.
“oh, begitu, Yaasudah, maaf ya mengganggu waktu kamu” Sahut Halimah kecewa.
“Kita Shalat bareng aja yuk, udah ashar, daripada mikirin jodoh mulu, mending deketin Yang Ngatur Jodoh hehe” Gurau ku.
“Iyaa juga ya, Ayoo deh” Sahut Halimah.

            Alhamdulillah rangkuman bahan presentasi ku selesai juga akhirnya, jari-jari ini lelah rasanya, aku membenahi laptop dan merebahkan tubuh mungil ku ini ke atas kasur. Hanya butuh 30 menit lelahku segera minggat dari tubuhku. Jemari ku mulai menari-nari di atas HP, aku mendapati pesan singkat sore ini.
Assalamualaikum J
Nomor telfon ini tak bernama di kontakku, dari mana orang ini mendapat nomorku, seingatku aku tidak menyebarnya di social media manapun.
“Waalaikumsalam, Afwan, Anta / Anti siapa ya ?” balas ku.

Orang ini tidak membalasnya, mungkin orang iseng atau salah nomor. Aku segera ke kamar mandi dan menghilangkan bau keringat ku yang menggelungi badanku.

Alhamdulillah Part yang kedua di upload juga, aku abis uts jadi baru bisa sekali lagi maaf ya pembaca kalau ada kesalahan-kesalahan hehe, part 3 nya coming soon aja daahhhh hehe.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar