CINTA BERSAMA ALLAH
2
Aku kemudian turun dari mini bus dan
beranjak pergi. Langkah kaki ku sengaja aku percepat, aku sangat malu memandang
Bang Hasan selekat itu. Setelah lebih jauh aku berjalan darinya, aku mulai
memperlambat langkah ku, dan berjalan seperti semestinya. Aku melewati koridor
kampus dan memasuki kelas ku. Hari ini adalah mata kuliah Mr. Thomas, aku
memperhatikan dosen ku hingga aku melupakan kejadian tadi pagi.
Selepas mengikuti mata kuliah hari
ini lapar menggelitik perutku, sudah saatnya perut kecil ini memperoleh makanan
yang bergizi. Aku memang terbiasa sendiri, bukan karena tidak ada yang mau
berteman denganku, memang biasanya aku dan teman kost ku jarang bertemu di
kampus entah jam mata kuliah kami tidak pernah klop, atau mungkin mereka
memiliki tugas masing-masing. Beginilah jadinya, aku hanya pergi ke warung
makan sendiri, dan menghabiskan butir-butir nasi itu sendiri.
“Bi, nasina, sabungkus nya?"
“oh
iya neng,"
Aku
menanti makan siangku sambil membaca buku “Udah, Putusin Aja!” yang di tulis
oleh Ust. Felix Siauw, Buku islami yang bacaannya dibungkus dengan celoteh
humor dari sang penulis. Tiba-tiba ada orang yang duduk di depan ku.
“Assalamualaikum.”
Sapa suara yang tak asing lagi ku dengar.
“Waalaikumsalam.”
Jawabku
Aku
menoleh dan ternyata lagi-lagi Bang Hasan, Jantungku kembali berdegup, apa
mungkin dia menguntit ku, Astagfirullah, mengapa jadi su’udzon.
“Makan
siang, dik?” Tanyanya.
“Iya
bang, Abang juga ?” Tanya ku sambil melempar senyum tipisku.
“Iya
sama, gimana mata kuliah hari ini ? Ada keluhan lagi ga ?” Tanyanya santun.
“Alhamdulillah
bang, hari ini Aira semangat banget, nanti juga mau ke perpus dulu mau cari
buku referensi, abang sendiri gimana ?” celetukku.
“Wah,
ana selalu semangat dong mencari ridha Allah.” Sahutnya penuh senyum.
Kami
melanjutkan obrolan, aku menunduk sepanjang kami mengobrol.
Adzan Zuhur berkumandang, aku
menyegerakan Shalat ku di masjid terdekat. Aku membasuhkan wudhuku dan mengadap
pada Sang Pemilik Nyawaku. Lega rasanya mencurahkan seluruh isi hati pada-Nya.
Aku melangkah dengan ringan menuju perpustakaan. Tiba-tiba telfon dari saku ku
berdering, aku menepi di dekat pohon rindang dan mengangkat telfonnya.
“Assalamualaikum
Aira” Sapa suara lembut yang terdengar hangat di telinga ku.
“Waalaikumsalam,
Ummiii” sahutku kegirangan.
“Apa
kabar nak? Gimana kuliah mu? Lancar nak ?”
“Alhamdulillah
mi, lancar, Ummi sehat ? Abi sehat juga mi ?” Celotehku.
Aku
menumpahkan rindu ku pada Ummi, aku bercerita, bersenda gurau, ingin rasanya
memeluk Ummi. Semoga Ummi dan Abi selalu dalam lindungan Allah.
“Yasudah,
Ummi tutup ya telfonnya, hati-hati ya nak, puasa senin kamis mu jaga, sholat
dhuha mu jangan ditinggal, tahajudmu jangan sampai lupa, sholat 5 waktu jangan
bolong,ya? ngaji terus ya nak, Abi titip salam, Assalamualaikum.” Nasihat ummi
ku mengakhiri percakapan kami.
“Waalaikumsalam.”
Gumamku.
Hari ini tugasku tidak begitu padat
dan bisa aku selesaikan di tempat kost ku. Aku menanti di halte bus. Lagi-lagi
aku dikejutkan oleh seseorang namun kali ini ia adalah wanita.
“Assalamualaikum
Ukhti.” Kejutnya.
“Waalaikumssalam,
Masya Allah Halimah, aku kaget tau.” Jawabku sebal.
“Hihi,
maaf ra, sendirian aja nih, tumben pulang agak siang” celotehnya.
“Iyaa
nih lagi, Alhamdulillah lagi ga di pojokin sama tugas” Sahutku.
Kemudian
bus pun datang dan kami langsung naik. Diperjalanan aku mengobrol dengan Halimah,
Dialah teman kost ku yang jarang aku jumpa, maklum saja Halimah mengambil
jurusan Management sedangkan aku mengambil pendidikan Matematika.
“Aira,
kamu kenal Kak Hasan Abdullah ga ? Kakak tingkat yang jurusannya sama kayak
kamu” Kejut Halimah.
“Oalah
iya aku kenal, ciee kamu suka bang Hasan toh” Ledek ku.
“Halah,
bisa aja Ra, hehe” Sahutnya malu.
“Haduh
haduh, merah gitu wajah kamu Mah, mau aku salamin gak nih ?” Ledek ku dan
semakin membuat Halimah memerah wajahnya.
“Eh,
jangan Ra, malu tau, hehe” Sahutnya.
Aku
dan Halimah hanya bercanda sampai akhirnya kami tiba di halte dekat kampus.
Aku membuka kamar kost ku, keadaannya
masih sama saat aku meninggalkannya tadi pagi. Aku membenahi diri dan mengambil
note ku dan mulai merangkum untuk bahan presentasi besok. Aku merangkum sembari
mendengar murotal Al-Quran dari HP ku. Aku terjun kedalam Syahdunya Kalimat
Allah, tak terasa menit menit mengikis waktu ku, Adzan Ashar kini memanggilku,
Aku bangkit dan beranjak mengambil wudhu ku.
“Assalamualaikum,
Aira” teriak seseorang dari balik pintu.
“Waalaikumsalam,
ada apa Mah, tumben kesini?” Tanyaku.
“Hehe,
maaf, nggak, aku mau Tanya aja sama kamu, dari tadi kan aku mikir omongan kamu
itu loh yang di bus.” gumam Halimah samar samar.
“Yang
mana ya Mah, Aku lupa tuh hehe” Sahutku.
“Di
dalem aja ra ngobrolnya, ga enak aku jelasinnya hehe” Sahut Halimah yang semakin
membuat aku bingung.
Kami
masuk ke kamar, Halimah langsung saja menyambar kasur ku dan mencari posisi wenak dan aku mengikuti.
“Nah,
ada apa mah ?” Celetuk ku memulai pembicaraan.
“Anu,
itu loh ra, yang tadi di bus, Kak Hasan itu loh” Sahut Halimah malu-malu.
“Ya
Allah, Halimah, kirain kenapa” Sahutku.
“Anu,
ituloh, kan katanya kamu kenal kan sama kak Hasan, nah aku mau, anu, mau minta
nomor telefonnya” Jelas Halimah ragu-ragu.
“Oalaahh,
hehe, maaf ya, aku ga punya tuh nomer beliau, kami baru kenal dan hanya sekedar
salng menyapa saja’ Jelasku.
“oh,
begitu, Yaasudah, maaf ya mengganggu waktu kamu” Sahut Halimah kecewa.
“Kita
Shalat bareng aja yuk, udah ashar, daripada mikirin jodoh mulu, mending deketin
Yang Ngatur Jodoh hehe” Gurau ku.
“Iyaa
juga ya, Ayoo deh” Sahut Halimah.
Alhamdulillah rangkuman bahan
presentasi ku selesai juga akhirnya, jari-jari ini lelah rasanya, aku membenahi
laptop dan merebahkan tubuh mungil ku ini ke atas kasur. Hanya butuh 30 menit
lelahku segera minggat dari tubuhku. Jemari ku mulai menari-nari di atas HP,
aku mendapati pesan singkat sore ini.
“Assalamualaikum J
”
Nomor
telfon ini tak bernama di kontakku, dari mana orang ini mendapat nomorku,
seingatku aku tidak menyebarnya di social media manapun.
“Waalaikumsalam, Afwan,
Anta / Anti siapa ya ?” balas ku.
Orang
ini tidak membalasnya, mungkin orang iseng atau salah nomor. Aku segera ke
kamar mandi dan menghilangkan bau keringat ku yang menggelungi badanku.
Alhamdulillah Part yang kedua di upload juga, aku abis uts jadi baru bisa sekali lagi maaf ya pembaca kalau ada kesalahan-kesalahan hehe, part 3 nya coming soon aja daahhhh hehe..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar