jumpa lagiii sama aku..
Aku akan share beberapa puisi yang lama mengendap di hp ku hehe..
Dunia Pembunuh
Atikah Dhani Ayuningtyas
Tatap kosong mata memandang
Menengok asa bagaikan karang
Terlihat mimpi di ufuk sebrang
Diri terdiam kebodohan menyerang
Tak nampak tangaan menggapai
Tak sanggup kata terangkai
Tak kuasa raga terkulai
Gapaian hampa beraawal lalai
Diri tenggelam pupus harapan
Hidup terkapar tak ada tujuan
Akibat hidup tak berpedoman
Namun takdirlah surataan Tuhan
Miskin hati miskin pula hidup
Dikala usia kini mulai redup
Tak ada lagi harta untuk di raup
Tongkat kayu dan batu menopang hidup
Hukuman dahutlu tiada jera
Tinggalah kini dalam gubug sengsara
Tiada teman tiada saudara
Hanya menanti maut untuk membawa
Kejam hidup mulai membunuh
Tiada ampun bagi manusia angkuh
Celah hidup bagi yang tangguh
Berpeganglah pada yang kukuh
Cinta-Nya
Atikah Dhani Ayuingtyas
Dingin Menusuk
Hati merajuk
Jiwa terkutuk
Rasa memburuk
Dalam malam teramat malang
Atas nama sang pencipta bintang
Dalam permadani terbentang
doa kalbu kini siap menantang
Meski terjebak bimbang
Walau khilaf tiada ampun
Keimanan kian menurun
Kumpulan dosa pun telah menimbun
petunjuk-Mu kerap menuntun
untuk meniti jalan yang runtun
Cinta-Nya menepis galau
Sukma tak lagi kacau
Jauh pula dari merana
Dunia itu fana
Aktifis Jalanan
Atikah Dhani Ayuingtyas
Sampah ?
Benarkah kami adalah sampah?
Kami pula hidup hanya menumpang tanah
Hak kami pun tak henti di jarah
Masih pula engkau marah ?
Kami dapatkan masa depan tak pantas
Menyambung hidup dengan sebatang talas
Masih pula kau tindas ?
Kau tak tau hidup keras
Hayat mu hanya bergelimang emas
Suara kecil kamu tak terdengar
Amarah tergulung tak berkobar
Namun tetaplah tahta berkibar
Dunia masih berputar
Mengapa nasib kami masih terkapar ?
Kami bodoh! Namun nurani masih dimiliki
begitu pula kami bukan pemilik akhlak keji
Kami Bodoh! Namun ilmu terus kami cari
Jiwa kami tak sebodoh pengumbar janji
Hidup dalam didikan menghormati
Anak bangsa katanya
Namun tak jumpa tangan Negara
Hanya di modal hidup sengsara
Negara kaya katanya
Mengapa kami masih merana ?
Kami tak butuh belas kaasihan
Kami tak sekedar mengangkat tangan
Kami adalah aktivis jalanan
Jangan pandang kami rendahan
Keadilan hak milik Tuhan
Hujatan Hati
Atikah Dhani Ayuingtyas
Genangan Rindu
Merasuki Kalbu
Durjana Sendu
Menatap Lesu
Terpenjara malu
Sukma Menangis
Hati Teriris
Senyum Menipis
Tawa Terkikis
Galaupun Laris
Melihat Rembulan
Teringat kenangan
Membawa Renungan
Lintasi Khayalan
Hilang Kedamaian
Sandaran Sepi
Matikan Api
Hilang Menepi
Tiada Rapi
Hujatan Hati
Berhenti
Atikah Dhani Ayuingtyas
Sang waktu telah mengakhiri
Ketakutan berakhir nyata
Cinta enggan nampak dalam ufuk mata
Mencari dalam sudut dunia
Tak Nampak, Aku tak merasakaannya
Aku pupus dalam hancur
Langit bersaksi
Demi Tuhan, mentari dan rembulan tak menyatu
Jalan ssemestinya terpapar
Kata-kata adalah angan-angan
Disini dan disana, Cinta tak sanggup lagi
Bukan cinta kini rindu
Bayangan tak urung beranjak
Bahkan sinar fajar tak lagi hangat
Dunia dingin, membeku, membisu
Aku... Berhenti...
Dingin Menusuk
Hati merajuk
Jiwa terkutuk
Rasa memburuk
Dalam malam teramat malang
Atas nama sang pencipta bintang
Dalam permadani terbentang
doa kalbu kini siap menantang
Meski terjebak bimbang
Walau khilaf tiada ampun
Keimanan kian menurun
Kumpulan dosa pun telah menimbun
petunjuk-Mu kerap menuntun
untuk meniti jalan yang runtun
Cinta-Nya menepis galau
Sukma tak lagi kacau
Jauh pula dari merana
Dunia itu fana
Aktifis Jalanan
Atikah Dhani Ayuingtyas
Sampah ?
Benarkah kami adalah sampah?
Kami pula hidup hanya menumpang tanah
Hak kami pun tak henti di jarah
Masih pula engkau marah ?
Kami dapatkan masa depan tak pantas
Menyambung hidup dengan sebatang talas
Masih pula kau tindas ?
Kau tak tau hidup keras
Hayat mu hanya bergelimang emas
Suara kecil kamu tak terdengar
Amarah tergulung tak berkobar
Namun tetaplah tahta berkibar
Dunia masih berputar
Mengapa nasib kami masih terkapar ?
Kami bodoh! Namun nurani masih dimiliki
begitu pula kami bukan pemilik akhlak keji
Kami Bodoh! Namun ilmu terus kami cari
Jiwa kami tak sebodoh pengumbar janji
Hidup dalam didikan menghormati
Anak bangsa katanya
Namun tak jumpa tangan Negara
Hanya di modal hidup sengsara
Negara kaya katanya
Mengapa kami masih merana ?
Kami tak butuh belas kaasihan
Kami tak sekedar mengangkat tangan
Kami adalah aktivis jalanan
Jangan pandang kami rendahan
Keadilan hak milik Tuhan
Hujatan Hati
Atikah Dhani Ayuingtyas
Genangan Rindu
Merasuki Kalbu
Durjana Sendu
Menatap Lesu
Terpenjara malu
Sukma Menangis
Hati Teriris
Senyum Menipis
Tawa Terkikis
Galaupun Laris
Melihat Rembulan
Teringat kenangan
Membawa Renungan
Lintasi Khayalan
Hilang Kedamaian
Sandaran Sepi
Matikan Api
Hilang Menepi
Tiada Rapi
Hujatan Hati
Berhenti
Atikah Dhani Ayuingtyas
Sang waktu telah mengakhiri
Ketakutan berakhir nyata
Cinta enggan nampak dalam ufuk mata
Mencari dalam sudut dunia
Tak Nampak, Aku tak merasakaannya
Aku pupus dalam hancur
Langit bersaksi
Demi Tuhan, mentari dan rembulan tak menyatu
Jalan ssemestinya terpapar
Kata-kata adalah angan-angan
Disini dan disana, Cinta tak sanggup lagi
Bukan cinta kini rindu
Bayangan tak urung beranjak
Bahkan sinar fajar tak lagi hangat
Dunia dingin, membeku, membisu
Aku... Berhenti...
Nah Pembaca, itulah beberapa karya ku yang sempet ngumpet hihi, semoga menginspirasi..
Wassalamualaikum ^-^