Riuh angin pagi
Menyentuh
hati
Berjalan
lagi
Dalam
menanti
Pelita
sunyi
Mengurung
diri
Assalamu'alaikum Wr Wb
Penggalan puisi pembuka tadi sekaligus menjadi salam
perkenalan dari saya untuk kalian. Mungkin banyak sekarang yang sedang menanti,
entah menanti masa depan, entah menanti harapan, atau mungkin sedang menanti
doi hahaha.
Menanti bisa jadi untuk yang pasti, dan bisa juga
yang ga pasti hahaha. Kalo menanti yang pasti itu ga bakal sakit hati kok,
namanya juga pasti, pasti bakal terjadi dan ga usah menimbang nimbang lagi. Contohnya
mati, itu udah pasti jadi ga usah lagi dinanti hehe. Beda lagi kalo udah
menanti yang ga pasti, ujung-ujunganya gagal lagi, eh, tapi kalo ada usaha yang
pasti, insya Alllah nanti jadi pasti hehe.
Ngomong-ngomong
menanti, pasti banyak kan yang lagi menanti? Apalagi menanti yang ga pasti
hahaha. mungkin banyak diantara kalian yang sedang menanti doi yang tak kunjung
memberi kepastian, memang bimbang dan penuh menimbang-nimbang. Jangan khawatir,
menanti itu boleh tapi harus tau aturan. Aturan apa? Ya bagi kalian yang udah
di kasih tanda-tanda penantian pasti, monggo di lanjutkan penantiannya, tapi
kalo belum ada tanda-tanda kepastian, tahan dulu aja deh menanti nya, lebih
baik menanti hal yang lebih penting, misalnya kesuksesan kalian yang telah menanti
kalian di masa depan.
Jangan membuang
waktu sia-sia untuk menanti yang tidak pasti, bisa jadi waktu yang digunakan
untuk menanti bisa di gunakan untuk melakukan sesuatu yang positif, misalnya
mengembangkan bakat atau menyiapkan bekal untuk cita-cita kalian kelak.
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Diri
tenggelam pupus harapan
Hidup
terkapar tak ada tujuan
Akibat
hidup tak berpedoman
Namun
takdirlah surataan Tuhan